Energreen

Inovasi yang dibawa oleh Energreen terinspirasi dari seorang peternak sapi perah skala kecil di Pasuruan yang mendapatkan bantuan berupa instalasi digester biogas. Setiap hari, mereka harus membuang biogas yang diproduksi oleh instalasinya karena berpotensi resiko ledakan. Berdasarkan penemuan mereka, terdapat surplus biogas 1000-2000 liter/hari dalam 1 instalasi biogas berukuran 8m3, sehingga ada ancaman ledakan jika tidak dibuang ke udara akibat tekanan yang berlebih dari biogas. Sedangkan, jika energi tersebut dikonversi menjadi listrik dapat menghasilkan sebesar 5-6 kW/hari/1 instalasi.

Saat ini, telah terpasang 46 ribu lebih digester biogas di indonesia. Oleh karena itu Energreen yang terdiri dari Nanda Achmad B.S dan M. Pras S.U menawarkan solusi instalasi alat konversi biogas menjadi listrik siap pakai, sehingga para pemilik instalasi biogas dapat menggunakan listrik dari biogas ini sebagai energi alternatif pengganti listrik konvensional dan secara langsung dapat menghemat pengeluaran. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi energi biogas yang digunakan, sekaligus dapat menghindari ancaman ledakan dari tekanan biogas yang sebelumnya berlebih.

Prosesnya adalah, limbah organik seperti kotoran ternak akan dijadikan biogas melalui digester, dan disalurkan ke dalam filter untuk meningkatkan kualitas biogas yang didapat. Selanjutnya biogas akan diubah menjadi listrik dengan generator dual fuel dengan sistem filtrasi untuk meningkatkan kualitas biogas yang ada.