E-Ecobiogas adalah mesin dan platform tata kelola sampah untuk efisiensi energi dan keberlangsungan ekosistem. Bermula dari pengamatan lima pemuda yang terdiri dari Laila Sabrina, Aji Agahari, Fikri Barry Alfian, Yuzar Arigi, dan Ahmad Triyafi bahwa sampah sangat mudah terbentuk dan ada dimana-mana, mulai dari sisa pertanian/peternakan seperti kulit kacang, kotoran ternak, hingga industri makanan dan rumah tangga. Namun di sisi lain, kita juga membutuhkan energi.

Inilah masalah utama yang akan menjadi urusan E-Ecobiogas. Mereka percaya bahwa dengan teknologi yang dibarengi oleh kesadaran keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem merupakan kunci multidaya perwujudan kemajuan ekonomi, kemandirian dan kedaulatan sumber daya alam bangsa.

Inspirasi terciptanya E-Ecobiogas adalah saat Laila mengunjungi beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur tempat ia menjalani masa kecilnya. Ia melihat perbedaan kualitas kebersihan sungai di daerah-daerah tersebut, dimana dulu begitu bersih, sementara saat ini menjadi kotor dengan sampah organik. Melihat keadaan tersebut, Laila terinspirasi untuk mengolah sampah organik agar dapat dimanfaatkanLaila dan kawan-kawan membentuk dan mengembangkan E-Ecobiogas, yaitu alat pengolah sampah organik pintar semi-otomatis sebagai solusi untuk menghemat dan mengoptimalkan biaya pengolahan sampah sekaligus dapat menggunakan biogas, sehingga ini bisa menjadi penghematan bagi pengguna.