Ide AUBITOR muncul dari permasalahan peternak ayam di kota Malang yang kesulitan membeli gas elpiji dan mengelola limbah kotoran ayam dari peternakan ayam yang mereka kelola. Peternak-peternak ayam di kota Malang dan banyak kota lainnya juga masih banyak yang belum memanfaatkan limbah kotoran ayam mereka menjadi hal yang lebih berguna.

Beranggotakan Nathan Kumarkono, Patrick Reinhard Mangaba, Addieny Sugesti, dan Akhmad Gusti Ikhwan Karim Fakhrurozi, AUBITOR mempunyai ide bisnis menghadirkan instalasi biogas yang dirancang khusus untuk rumah tangga. Dengan AUBITOR, rumah tangga dapat melakukan penghematan pembelian gas LPG dengan memanfaatkan limbah kotoran ayam dan sampah organik yang pada umumnya hanya dibuang ke TPS. Selain itu, rumah tangga dapat memanfaatkan bioslurry dari produk samping AUBITOR, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk untuk tanaman untuk berkebun.

AUBITOR dapat dirakit sendiri oleh masyarakat luas karena disediakan buku panduan perakitan. Selain itu, setiap pembelian AUBITOR, pembeli mendapatkan kompor khusus biogas dan starter bakteri methanogen, sehingga AUBITOR dapat langsung dioperasikan. AUBITOR juga dilengkapi dengan sistem sensor pengendali suhu fermentor dan batch purifikasi biogas, sehingga proses produksi biogas dapat dioptimalkan.